Dr. Ir. H. Isran Noor, M.Si lahir di Sangkulirang, Kab. Kutai Timur pada 20 September 1957 menikah dengan wanita kelahiran Loa Janan, 30 Januari 1969 yakni Hj. Norbaiti, A.Md, SH, pada 15 Maret 1991 yang juga mantan anggota DPR-RI. Mereka dikarunia 1 orang putra dan 2 orang putri yakni M. Rahman Isran (Rais), Siti Rahmawati Isran (Rahmi), Siti Annisa (Icha).
SDN 1 Sangkulirang (1970), SMP JPS Sangkulirang (1973), SMAN 1 Samarinda (1976), Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian di Universitas Mulawarman (1986), Jurusan Komunikasi Pembangunan di Universitas Dr. Soetomo Surabaya (2002) dan S3 Jurusan Administrasi Pemerintahan di Universitas Padjajaran Bandung (2014).
Mantan Penyuluh Pertanian yang menguasai 5 bahasa asing ini karir awalnya sebagai PNS Pemprov Kaltim (1981-1985), Kepala Bidang Usaha Pertanian Pemprov Kaltim (1996–2000), Asisten Ekbang Setdakab Kutai Timur (2001–2004), Wakil Bupati Kutai Timur (2006–2008), Bupati Kutai Timur (2009–2011, 2011-2015), Gubernur Kalimantan Timur (2019–2023), Calon RI-1 Tahun 2024.
Ketua BPM FAFERTA UNMUL (78-79), Sekretaris Brunei-Indonesia-Malaysia-Philipine East Asean Growhte Area (BIMP-EAGA) (1996-2000), Pengurus ICMI Kaltim, Ketua Partai Demokrat Kaltim (2011-2014), Ketua APKASI (2011-2015), Ketua DPP Perhimpunan Penyuluh Pertanian PERHIPTANI (2011-2021), Ketua Partai Nasdem Kaltim (2019-2024), Penasehat (A'wan Syuriyah) PBNU (2022-2027)
"Kalau saya ini, NU offline. Kalau Pak Gubernur ini (Isran Noor), NU-nya NU online. Beliau menjalankan ke-NU-annya secara virtual,(Balikpapan,31-01-22)"
Isran Noor adalah sosok pemimpin yang – terutama bagi Kaltim – yang mengerti (persoalan) daerah. Pengalaman dua kali sebagai Bupati Kutai Timur dan sebagai pemimpin APKASI, serta kiprahnya dalam banyak urusan politik dan pemerintahan, menjadi pengalaman tersendiri baginya. Pengalaman adalah guru terbaik. (Kumparan.com)
Isran Noor adalah sosok yang memiliki kualitas kepribadian yang ideal sebagai seorang pemimpin. Letak ‘ideal’nya adalah pada karakter ketegasan dan konsistensinya. Ketegasan adalah salah satu hal yang penting dimiliki seorang pemimpin. Tegas dalam mengambil keputusan, tegas dalam menyikapi persoalan, dan sebagainya. (Kumparan.com)
Tidak jelas alasan gubernur Kaltim lebih membela rakyatnya ketimbang para pengusaha batubara yang sebenarnya lebih menguntungkan dalam arti duit bagi Pemda. Beliau adalah kepala daerah yang berbudi-pekerti dan berakhlak sadar-lingkungan dan sadar-kemanusiaan dalam makna tulus selaras agenda Pembangunan Berkelanjutan yang disepakati PBB sebagai pedoman pembangunan planet bumi tanpa merusak alam dan mengorbankan rakyat. (Jaya Suprana - Mol.id)